Senin, 29 November 2010

ANJURAN UNTUK BEKERJA

Bekerja merupakan anjuran bagi setiap muslim. Dan bagi setiap muslim yang telah diberikan kesehatan oleh Allah Swt, alangkah baiknya kita gunakan nikmat itu dengan sebaik-baiknya, yaitu untuk beribadah kapada Allah Swt dan bekerja demi memenuhi kebutuhan kita sehari-harinya. Janganlah kita diberi kesehatan yang penuh oleh Allah Swt, akan tetapi kita bermalas-malasan dalam melakukan aktifitas kita sehari-harinya. Dan bahkan kadang ada sebagian manusia yang meminta-minta, padahal secara fisik mereka mampu melakukan pekerjaan yang bisa mendatangkan rizki baginya. Padahal rosululloh Saw bersabda: “Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh, seandainya salah seorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik, daripada ia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya ataupun tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bekerja merupakan suatu hal yang mulia dan di anjurkan dalam ajaran Islam. Rasulullah Saw memberikan pelajaran menarik tentang pentingnya bekerja. Dalam Islam bekerja bukan sekadar memenuhi kebutuhan perut, tapi juga untuk memelihara harga diri dan martabat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi. Karenanya, bekerja dalam Islam menempati posisi yang teramat mulia. Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri. Sebagaimana sabda Nabi: “Rasulullah saw pernah ditanya, Pekerjaan apakah yang paling baik? Beliau menjawab, Pekerjaan terbaik adalah usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua perjualbelian yang dianggap baik,” (HR Ahmad dan Baihaqi).
Maka dari itulah, alangkah baiknya kita mempunyai semangat yang tinggi dan mempraktekkan dalam keseharian kita, melakukan pekerjaan yang bisa mendatangkan nafkah bagi kita dengan rasa yang ikhlas dan mengharap ridha dari Allah Swt, apapun pekerjaan kita yang penting kerjaan itu halal, dan kita harus senang dan cinta dengan pekerjaan yang kita kerjakan. Janganlah keluh kesah dengan pekerjaan itu, meskipun pekerjaan berat bagi kiata. yang  Ada sebuah kata bijak: “Nilai seseorang itu ditentukan dari keberaniannya memikul tanggung jawab, mencintai hidup dan pekerjaannya.” (Kahlil Gibran). Dan Bekerja dengan rasa cinta berarti melebur diri dengan jiwa sendiri,diri orang lain juga Tuhan. (Kahlil Gibran).
Dan kita selalu berdo’a kepada Allah Swt agar terhindar dari sifat-sifat malas, Sebagaimana Rosululloh Saw berdo’a: Dari Anas ra. Ia berkata, Rosulullah SAW. Bersabda : “wahai Allah aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah, malas, dan penakut. Dan aku berlindung kepada Mu dari siksa kubur, ujian hidup dan ujian mati. “(HR. Muslim).
Dikala kita bekerja atau melakukan aktifitas, kita berdoa seperti yang dicontohkan rosululloh Saw diatas, yaitu berdo’a kepada Allah Swt, meminta dijauhkan dari sifat-sifat, seperti: malas, lemah, penakut dan lain sebagainya. Maka dengan itu, kita harus mempunyai semangat yang tinggi dan tidak pasrah begitu saja. Dengan berdo’a dijauhkan dari sifat tersebut,, berarti kita hurus berupaya untuk menjadi orang yang kuat, baik jasmani maupun rohani. Dengan meminta dijauhkan dari sifat malas berarti kita harus berupaya menjadi orang yang rajin bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehingga tercapai kesejahtaraan di dunia dan akhirat. Dan dengan meminta dijauhkan dari sifat penakut berarti kita harus berupaya untuk menjadi orang yang berani dalam menjalani hidup ini, karena kita yakin bahwa Allah Swt selalu menolong hamba yang berada dijalan-Nya.
Seorang yang telah bekerja dan bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya akan bertambah martabat dan kemuliannya. Sebaliknya, orang yang tidak bekerja alias menganggur, selain kehilangan martabat dan harga diri di hadapan dirinya sendiri, juga di hadapan orang lain. Jatuhnya harkat dan harga diri akan menjerumuskan manusia pada perbuatan hina. Tindakan mengemis, merupakan kehinaan, baik di sisi manusia maupun di sisi Allah Swt.
Nabi Muhammad Saw serta para sahabat pekerja keras. Bahkan beberapa sahabat merupakan saudagar kaya yang kerap kali memberikan hartanya untuk membiayai pasukan Islam tatkala harus bertempur dengan musuh-musuh Islam.
Bekerja dalam Islam akan mendapatkan pahala, kenapa? Jawabannya sederhana, karena bekerja dalam konsep Islam merupakan kewajiban atau fardhu. Dalam kaidah fiqh, orang yang menjalankan kewajiban akan mendapatkan pahala, sedangkan mereka yang meninggalkannya akan terkena sanksi dosa. Tentang kewajiban bekerja, Rasulullah bersabda, Mencari rezeki yang halal itu wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa dan sebagainya), (HR ath-Thabrani dan al-Baihaqi)
Karena bekerja merupakan kewajiban, maka tak heran jika Umar bin Khaththab pernah menghalau orang yang berada di masjid agar keluar untuk mencari nafkah. Umar tak suka melihat orang yang pada siang hari tetap asyik duduk di masjid, sementara sang mentari sudah terpancar bersinar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar