Senin, 29 November 2010

TAWAKAL


Dalam kehidupan, kadang kita merasa bahagia dan kadang merasa sedih. Inilah kehidupan yang pasti dialami setiap manusia. Setiap kondisi dan situasi akan mempengaruhi dalam kehidupan kita. Dikala hati sedang bimbang, terasa hidup kita sangatlah mengasyikkan dan sangatlah berarti, dan sebaliknya dikala hati sedang gundah kehidupan kita seolah tak berarti lagi. Setiap manusia akan diuji oleh Allah Swt sesuai dengan keimanan  kita, karena Allah Swt adalah Tuhan yang adil dan Maha sempurana. Kita di uji atau diberi cobaan oleh Allah Swt adalah intinya untuk membersihkan pada diri kita, agar kita bersih dari dosa yang telah kita perbuat. Sebagaimana Rosululloh Saw bersabda: Dari Sa’ad, ia berkata: bahwa Rasulullah telah bersabda: “Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian orang-orang shalih yang meneladaninya. Seseorang akan diuji menurut kekuatan agamanya (imannya), apabila agamanya kuat maka makin berat ujiannya, apabila agamanya kurang kuat maka dia diuji menurut kadar kekuatannya, dia akan diuji terus, sehingga ia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih (tidak berdosa)”.
Kita sebagai manusia harus berprasangka baik kepada Allah Swt, disaat kita berdoa dengan meyakini Allah pasti mengabulkan do'a kita. Karena Allah Swt mengabulkan do'a seorang muslim yang sudah berusaha bekerja dan melakukan perintah Allah Swt dengan sebaik-baiknya (takwa). Do'a itu bisa diberikan langsung, ditunda, diganti yang lebih baik untuk kita, atau juga diberikan saat di akhirat untuk mempermudah jalan kita untuk ke surga. Bila ingin dipermudah urusan kita di dunia dan akhirat, bantulah mempermudah urusan seorang muslim yang sedang dalam kesulitan di dunia.
Kita hidup harus menggantungkan urusan kehidupan kita pada Allah Swt setelah kita berikhtiar (arti tawakal). Orang yang bertawakal, harus mengembalikan masalah yang dihadapinya kepada Allah setelah benar-benar berikhtiar. Ia berpasrah diri karena memang tidak ada lagi yang dapat dilakukan, kecuali tergantung kepada Allah. Apapun hasil dari apa yang diikhtiarkan, akan diterimanya dengan sikap tawakal. Orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan yang benar-benar tawakal kepada Allah tentu akan berusaha senantiasa bersikap atau berprilaku takwa. Tentu apabila ketakwaannya itu terus dipelihara dan dilaksanakan secara konsisten, Allah akan memberikan jalan keluar dan mencukupkan keperluannya.Tentu apabila ketakwaannya itu terus dipelihara dan dilaksanakan secara konsisten, Allah akan memberikan jalan keluar dan mencukupkan keperluannya. Karena Allah Swt Berfirman dalam Al-Qur’an, yang Artinya: "Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath Thalaaq[65] : 2-3). Dan rosululloh Saw bersabda: "Sekiranya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah Swt dengan tawakal yang sebenar-benarnya, sungguh kalian akan diberi rizki (oleh Allah Swt), sebagaimana seekor burung diberi rizki; dimana ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang." (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Al-Hakim).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar