GUNAKANLAH WAKTUMU DENGAN SEBAIK-BAIKNYA
Rasulullah SAW telah mengajarkan ummatnya untuk senantiasa menghargai waktu. Sungguh banyak hadist Rasulullah SAW yang membicarakan tentang pentingnya menjaga waktu. Hadist-hadist yang berkenaan dengan kewajiban menjaga waktu bagi seorang Muslim antara lain: “Jagalah yang lima sebelum datang yang lima. Jaga hidupmu sebelum datang matimu, jaga sehatmu sebelum datang sakitmu, jaga waktu luangmu sebelum datang waktu sempitmu, jaga masa mudamu sebelum datang masa tuamu, jaga kayamu sebelum datang miskinmu”
Kalau semua orang Islam mau mengamalkan hadist ini, maka dunia akan berada dalam genggaman orang Islam. Namun alangkah sayangnya kebanyakan ummat Islam hari ini tidak mengamalkan hadist tersebut, sehingga ummat Islam terus jauh tertinggal dalam segala bidang dibandingkan orang-orang kafir. Hadist ini telah diamalkan secara baik oleh orang-orang non Muslim, seperti oleh bangsa Jepang, Korea, Cina, dan Eropa. Sementara kita lebih banyak menghabiskan waktu di warung kopi, café-café, di depan televisi dan sebagainya.
Penting dan berharganya waktu ditunjukkan Allah swt., sehingga Ia bersumpah dengan masa (baca: waktu) dalam firman-Nya, "Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar berada dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran" (Al-'Ashr: 1-3).
Demikian juga dalam ayat-ayat yang lain, Allah swt. bersumpah dengan beragam waktu dalam sehari semalam, "Wallaili idzaa yaghsya" (demi waktu malam saat kelam), "wadh-dhuhaa" (demi waktu dhuha), "wal-fajri" (demi waktu fajar) dan seterusnya.
Secara kontekstual, ayat-ayat Allah swt. di atas mengisyaratkan dengan jelas tentang kemuliaan dan ketinggian nilai waktu. Sebagaimana ia juga mengisyaratkan bahwa manusia sangat akrab dengan keburukan dan malapetaka, karena terlena dari kejapan masa. Juga memberikan pengertian bahwa tidak ada yang lebih mahal harganya daripada umur yang dikaruniakan pada manusia.
Demikian juga dalam ayat-ayat yang lain, Allah swt. bersumpah dengan beragam waktu dalam sehari semalam, "Wallaili idzaa yaghsya" (demi waktu malam saat kelam), "wadh-dhuhaa" (demi waktu dhuha), "wal-fajri" (demi waktu fajar) dan seterusnya.
Secara kontekstual, ayat-ayat Allah swt. di atas mengisyaratkan dengan jelas tentang kemuliaan dan ketinggian nilai waktu. Sebagaimana ia juga mengisyaratkan bahwa manusia sangat akrab dengan keburukan dan malapetaka, karena terlena dari kejapan masa. Juga memberikan pengertian bahwa tidak ada yang lebih mahal harganya daripada umur yang dikaruniakan pada manusia.
Penting dan mahalnya harga waktu, juga dijelaskan dalam teks-teks hadits Rasulullah saw., sebagai sumber kedua setelah Al-Qur'an, antara lain : " Dua nikmat yang banyak orang rugi di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang "(al-hadits).
Dan juga ada kata bijak yang mengatakan: "Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan”……………….
Dalam ajaran Islam, waktu bukan hanya digunakan untuk mencari uang. Uang hanyalah sebagai bahagian dari keperluan hidup kita. Allah tidak melarang hamba Nya untuk mencari (memenuhi) keperluan hidup tersebut. Namun jangan sampai gara-gara disibukkan dengan urusan memenuhi keperluan hidup, lalu kita mengorbankan tujuan hidup kita. Tujuan hidup kita yang sebenarnya adalah beribadah kepada Allah SWT. Sesuai dengan firmanNya: “Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk menyembahku”.
Maksud ayat ini adalah tujuan Allah SWT menciptakan jin dan manusia adalah untuk beribadah kepadaNya semata. Manusia sering tidak pandai membedakan antara tujuan hidup dengan keperluan hidup. Tujuan hidup adalah beribadah kepada Allah Swt, sedangkan keperluan hidup adalah keperluan terhadap sesuatu benda atau aktivitas tertentu yang harus dipenuhi oleh manusia sebagi makhluk hidup.
Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 33-34, yang artinya:
“Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya), dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah Swt, tidaklah dapat kamu menghinggakannya” (QS. Ibrahim: 33-34)
“Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya), dan telah menundukkan bagimu malam dan siang. Dan dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah Swt, tidaklah dapat kamu menghinggakannya” (QS. Ibrahim: 33-34)
Sunah Rasul pun datang untuk mendukung dan memantapkan nilai waktu. Dan menetapkan tanggung jawab manusia terkait dengan waktu di hadapan Allah Swt kelak di hari kiamat. Sehingga, nantinya ada empat pertanyaan dasar yang ditujukan kepada seorang mukallaf di hari hisab (perhitungan) kelak. Rosululloh Saw bersabda: Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal ra. Bahwa sesungguhnya Rosulullah saw bersabda: “Tidaklah kedua kaki manusia akan tergelincir kelak di hari kiamat, sampai ditanyakan empat aspek; tentang umurnya, untuk apa sajakah dia dihabiskannya; tentang masa mudanya, dalam apa sajakah masa muda itu dihancurkan; tentang hartanya, dari mana dia didapat dan dibelanjakan untuk apa; dan tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan dengannya” (HR. Al Bazzar dan Thabrani dengan sanad yang sahih dan naskah ini adalah miliknya).
Dalam kaitannya, yaitu memanfaatkan atau mengelola waktu, Secara umum ada 6 tahap mengelola waktu secara efektif dan efesien: “Selalu kembali pada misi hidup : mengerjakan sesuatu dengan penuh semangat dan menolak mengerjakan hal-hal yang tidak penting, tidak terkait dengan tujuan hidup. Diantaranya:
1. Perhatikan peran kita : harus ada keseimbangan dalam mengerjakan peran sebagai individu, ibu (istri), ayah (suami), pendidik, pekerja.
2. Tetapkan tujuan apa yang ingin kita capai tiap pekan : membantu agar kita tetap fokus untuk mengerjakan hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan hidup.
3. Perencanaan pekanan : membantu kita untuk membuat prioritas, sekaligus melakukan hal lain (sediakan waktu untuk persiapan dan perencanaan. Perbaharui jadwal harian dan pekanan).
4. Lakukan dengan integritas : jika sesuatu terjadi di luar rencana kita, mana yang harus didahulukan? Berpikir sejenak sebelum memberikan reaksi, selalu kembali pada tujuan hidup.
5. Evaluasi terus belajar untuk mengatur waktu
6. Jangan lupa senantiasa budayakan bermusyawarah dalam perencanaan. Benar…,Anda punya kebebasan untuk mewujudkan kepentingan Anda, tetapi sangat benar orang lain mempunyai kebebasan untuk meraih cita-cita hidup demi kepentingan dirinya. Karenanya, musyawarah dengan orang di sekitar Anda merupakan jalan terbaik untuk mewujudkan cita dan impian Anda. Selamat bekerja.
Semoga bermanfaat !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar