Selasa, 23 November 2010

BERBUAT BAIKLAH


BERBUAT BAIKLAH

Dari Abu Said dan Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Tiadalah seorang Muslim itu menderita kelelahan atau penyakit atau kesusahan (kerisauan hati) hingga tertusuk duri melainkan semua itu akan menjadi penebus kesalahan-kesalahannya."  (HR. Bukhari - Muslim)
Dalam hadits diatas, bahwasannya manusia mendapat suatu balasan atas apa yang mereka perbuat di Dunia. Dan Allah Swt akan membalasnya mungkin didunia atau mungkin di akherat kelak, karena Allah Swt adalah Tuhan yang adil atas segala sesuatu. Kadang manusia melakukan suatu kesalahan dalam hal perbuatan, tutur kata yang kadang mereka sadari atau tanpa mereka sadari. Maka dari itulah, adakalanya kita sebagai manusia yang tidak luput dari sebuah kesalahan, apabila kita malakukan segala sesuatu baik perkataan maupun perbuatan kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu. Karena setiap perbuatan yang kita lakukan baik perbuatan baik maupun jahat akan mendapat balasan, sebagaimana firman-Nya:

`yJsù ö@yJ÷ètƒ tA$s)÷WÏB >o§sŒ #\øyz ¼çnttƒ  `tBur ö@yJ÷ètƒ tA$s)÷WÏB ;o§sŒ #vx© ¼çnttƒ
Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.” (Az-Zalzalah: 7-8).
Dan firman-Nya:
¨bÎ) ©!$# tb%x. öNä3øn=tæ $Y6ŠÏ%u
Artinya: Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu.
Marilah kita saling mengoreksi diri kita masing-masing, apabila kita mendapat musibah yang menimpa dalam kehidupan kita, janganlah kita gegabah menyalahkan orang lain, apalagi menyalah Allah Swt ..”na’uzubillaahimindzalik!!, akan tetapi kita koreksi diri kita sendiri, Mungkin kita melakukan perbutan dosa yang telah kita lakukan tanpa kita sadari atau mungkin kita dengan sengaja melakukan hal tersebut, sehingga kita mendapatkan musibah yang diberikan oleh Allah Swt sebagai penebus kesalahan atau dosa yang telah kita perbuat.  Dan  kita bisa menerima dengan ikhlas atas musibah tersebut, dan menjadi sadar akan diri kita dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
Kita sebagai manusia harus wajib bersabar atas ketentuan Allah Swt yang memberatkan sekalipun. Sebab yang berkuasa untuk menentukan adalah Allah Swt. Dia yang menguasai manusia, dan manusia dalam kekuasaan-Nya. Apabila Allah Swt menentukan sesuatu yang tidak kita senangi, janganlah merasa keluh kesah, tapi kita wajib bersabar menerima semua itu; baik dalam hati, lisan, atau anggota badan. Bersabarlah dan berusahalah, semua akan menghilang tidak ada yang kekal didalam dunia ini.
Ada sebuah riwayat yang datangnya dari Nabi Saw dari Aisyah Ra. Dia berkata: apabila rosululloh Saw melihat sesuatu yang beliau senangi, maka beliau mengucapkan:
الحمدلله الذي بنعمته تتم الصالحات
Artinya: segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya segala amal shalih itu sempurna. (HR. Ibnu Majah, No.3803).
            Apabila beliau melihat sesuatu yang tidak beliau senangi, maka beliau mengucapkan:
الحمدلله على كل حال
Artinya: segala puji bagi Allah dalam hal apapun (HR: Ibnu Majah, dinyatakan Hasan oleh Al-Albani).
Siapa saja yang mengikuti dan mempelajari Al-Qur’an, sejak diturunkan Ayatnya yang pertama, pasti mengetahuai bahwa kitab suci ini telah membuka pintu dihadapan manusia agar mengenal kebaikan. Dia memberinya hadiah yang tidak didapatkan oleh makhluk lain. Dimana manusia telah diberi kemampuan untuk berfikir dan merenung, karena Allah Swt telah menganugrahi akal kepada manusia. Allah Swt bersabda:yang arti
nya : “Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan Telah dekatnya kebinasaan mereka? Maka kepada berita manakah lagi mereka akan beriman sesudah Al Quran itu?” (Qs. Al-A’raf: 185).
Dan Allah Swt berfirman:
žcÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏF÷z$#ur È@øŠ©9$# Í$pk¨]9$#ur ;M»tƒUy Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$#
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. (Qs. Ali-Imran: 190).
            Selama kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia, marilah kita berlomba-lomba mencari amal kebajikan sebagai bekal menuju alam yang sesungguhnya, yaitu alam Akherat. Janganlah kita berfikir tentang ketentuan Allah Swt atas diri kita, akan tetapi berbuatlah atas dasar keinginan kita yang telah diberikan Allah Swt kepada kita. Kita pasti akan dapatkan semua balasan sesuai dengan perbuatan yang telah kita perbuat. Allah Swt berfirman:
(#qà)Î7tFó$$sù ÏNºuŽöyø9$# 4 n<Î) «!$# öNà6ãèÅ_ötB $YèÏJy_ Nä3ã¥Îm6t^ãŠsù $yJÎ/ óOçGYä. ÏmŠÏù tbqàÿÎ=tFøƒrB
Artinya:……”Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu.” (Qs. Al-maidah: 48).
            Memiliki kepribadian yang baik, akan membantu kita menjalankan kehidupan dunia ini. Kepribadian yang baik, menjadikan kita layak untuk dihormati dan di cintai oleh banyak orang. Tidak hanya itu, kepribadian yang baik, adalah bekal bagi kita untuk kehidupan di akherat nanti. Allah Swt akan memasukkan orang-orang ini kedalam Syurga-Nya.
            Nabi Muhammad adalah suri tauladan yang bisa kita jadikan panutan. Beliau mempunyai kepribadian yang mengagumkan, orang-orang patuh  dan menghargainya dengan baik. Nabi Muhammad adalah uswatun khasanah ummat Islam, kepribadiannya yang mulia, tumbuh karena kecintaan dan ketaannya kepada Allah Swt. Siapapun yang mau meneladinya, Allah Swt akan memberinya rahmat, hal ini tercermin pada sosok para sahabat yang hidup di zaman Rosululloh. Mereka adalah orang-orang yang jujur, baik akahlaknya, amanah bila diberi tanggung jawab, suka memuliakan orang lain, ringan tangan dan selalu membantu orang lain, baik hati dan tidak sombong, teguh beragama dan rajin melakukan ibadah, mulia perangainya dan pemaaf.
            Kita sebagai seorang muslim janganlah bosan-bosan mengkaji sirah (perjalanan hidup) Rosululloh Saw untuk kemudian kita meneladaninya. Karena ini merupakan suatu perintah Allah Swt, sebagaiman firman-Nya:
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx.
Artinya: Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al-Ahzab: 21).
            Seorang muslim yang baik memiliki akhlak yang baik. Barang siapa yang menampilkan akhlak yang baik kepada sesama makhluk Allah, maka Allah bersikap baik kepadanya. Karena Akhlak baik sangatlah berat timbangannya, sebagaimana diterangkan dalam hadits Nabi Saw, yang artinya:
“tiada sesuatu yang lebih berat timbangannya dari pada akahlak yang baik.” (HR: Abu Daud dan tirmidzi).
Dimata Allah Swt, semua manusia itu sama, yang membedakan adalah akhlak. Akhlak yang baik akan mengangkat seseorang pada derajat tertingginya.


akrom_mizanul@yahoo.com


           








Tidak ada komentar:

Posting Komentar